Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fenomena Kerja, CPNS dan PERTANIAN DI INDONESIA


Bulan September seperti tahun tahun sebelumnya biasanya ada pengumuman pendaftaran CPNS. Banyak sekali peminatnya. Pembukaan lowongan di tingkat Kotamadya Kabupaten juga tingkat Provinsi atau Nasional. Berlomba lomba para pencari kerja berharap bisa mendapatkan pekerjaan sebagai PNS. Memang tidak ada yang salah dengan ini. Menjadi PNS bisa jadi adalah pilihan hidup. 


Tidak hanya PNS, pekerjaan lain di sektor industri juga begitu pesat membutuhkan tenaga kerja. Wilayah wilayah padat industri seperti Sidoarjo, Batam, Bandung, Jakarta dan lainnya menjadi magnet tempat mengharap penghasilan. Ribuan orang bekerja disana. Fenomena menarik ini bisa kita lihat saat musim mudik lebaran tiba. Jutaan manusia tumpah ruah di jalan untuk pulang kampung dan akan kembali lagi ke kota jika sudah masuk kerja.



Secara nasional penyerapan tenaga kerja itu penting sebab jika negara penduduknya menganggur maka negara semakin miskin, namun itu ironi, sebab "kita bekerja pada negara lain"  karena yang memiliki industri dan pabrik pabrik itu orang asing.. Sebanyak apapun pendapatan maka negara hanya memperoleh sebagiannya saja. Pantas saja selalu ada tuntutan gaji naik. Wajar jika bisa dikatakan, sekalipun bekerja lama namun tak kunjung sejahtera..


Indonesia negara agraris. Tanahnya terkenal subur. Dan sangat luas sekali. Jumlah petani Indonesia terus menurun, generasi tua yang mulai habis dan generasi muda yang mulai enggan. Negara lebih senang impor pangan, akibatnya harga pangan mahal.. Karena malas bertani sendiri. Entah apa yang ada di benak para pemimpin kita..



Ini adalah potensi besar yang menjadi PR bersama untuk dipikirkan dan dilakukan. Menjadi petani atau peternak adalah kebanggan. Bukankah salah satu tujuan kesejahteraan adalah kecukupan bahan pangan.. Kalau bisa gratis kenapa beli..?


Sah sah saja kita bekerja, menjadi karyawan pabrik, menjadi PNS, atau menjadi apapun itu namun tidak afdol jika menggantungkan hidup cuma dari jalan itu. Kita harus bisa memenuhi kebutuhan hidup dari tangan kita sendiri.. Berkebun, bertani atau berternak. Kecukupan dan pemenuhan gizi keluarga menjadi wajib untuk kita usahakan agar kita bisa dengan bangga mengatakan bahwa negara kita memang subur dan makmur.. Atau kita bisa makan dari hasil kebun sendiri dari sawah sendiri.. Tujuan bekerja untuk mendapatkan uang.. Uang untuk biaya hidup.. Pokok hidup adalah makanan. Sayang sekali jika lahan seluas ini tidak dimanfaatkan.. 



Jangan turut andil membuat orang lain ikut menderita karena membayar mahal pangan impor semisal bawang, kedelai, jagung, beras dan buah.. Daging sapi juga.. Akibat kemalasan kita bercocok tanam dan berternak negara Indonesia terpaksa impor pangan karena kelakuan kita.. membiarkan lahan nganggur 


Subur makmur dan sejahtera tanpa tergantung orang asing..  Jadi mengapa tidak menjadikan ternak sebagai alternatif profesi yang menguntungkan? yuk